Bedanya Customer Service Baik vs Buruk: Simulasi Telpon yang Bikin Melek Hati!

Kalau pernah ngerasa diabaikan sama customer service saat lagi kesal-kesalnya, berarti kamu gak sendiri. Ternyata, bedanya agen call center yang baik dan yang bikin naik darah itu bukan cuma di suara yang ramah, tapi seberapa jauh mereka bisa "merasakan" emosi kita. Dan inilah bukti nyatanya: satu skenario, dua agen yang beda gaya, dua hasil yang jauh banget hasilnya. Ujian Emosional Dimulai Ceritanya begini, Customer belum nerima paket yang seharusnya sampai tanggal 20. Tanggal 22 belum juga datang. Dia nelpon, nada suaranya udah sarkastik penuh emosi. “Kalau gak merepotkan, saya pengen banget dapetin apa yang udah saya bayar.” Boom, tandanya ini bukan panggilan santai. Agent pertama, nanggapin dengan... dingin banget. Cuma nanya nomor order, tanpa empati, tanpa acknowledge bahwa Customer itu lagi sewot. Kesalahan pertama: abaikan emosi pelanggan di awal = siap-siap drama berkepanjangan. Emosi Itu Gratis, Tapi Harus Dibayar dengan Empati Pelanggan bukan robot. Mereka belan...